Dalam pola hubungan
kekerabatan atau silsilah di dalam Kraton di Jawa di kenal istilah trah.
Menurut arti harfiahnya trah adalah garis keturunan atau
diistilahkan tepas darah dalem atau kusuma trahing narendra,
yakni orang yang masih memiliki hubungan kekerabatan atau keluarga besar secara
genealogis dalam hubungan tali darah (tedhaking andana warih). Banyak
sekali orang merasa bangga menjadi anggota suatu trah tertentu namun
kebingungan saat menceritakan runtutan silsilah atau trah leluhur yang
mana yang menurunkannya. Seyogyanya kita masih bisa menyebut dari mana
asal-usul mata rantai leluhur yang menurunkan agar supaya dapat memberikan
pengabdian kepada leluhur secara tepat. Dengan demikian rasa memiliki dan menghormati
leluhurnya tidak dilakukan dengan asal-asalan tanpa mengetahui siapa persisnya
nenek-moyang yang telah menurunkan kita, dan kepada leluhur yang mana harus
menghaturkan sembah bakti. Jika kita terputus mengetahui mata rantai tersebut
sama halnya dengan mengakui atau meyakini saja sebagai keturunan Adam, namun
alur mata rantainya tidak mungkin diuraikan lagi.
No comments:
Post a Comment