14 Mar 2015

Lembu Suro



 Lembu Suro
Konon, Gunung Kelud merupakan tempat dimana Lembu Suro dan Mahesa Suro, dua orang raja yang bukan berasal dari golongan manusia, dikuburkan hidup-hidup. Mereka hampir saja memenangi sayembara menjadi pendamping hidup Puteri Jenggala, Dewi Kilisuci.
Karena merasa tidak bisa menerima jika Lembu Suro atau Mahesa Suro yang akan mempersuntingnya, Dewi Kilisuci membuat rencana untuk mencelakakan mereka. Sang Puteri memerintahkan keduanya untuk berlomba menggali sumur terdalam di puncak Gunung Kelud. Siapa yang berhasil menggali paling dalam akan menjadi pendampingnya kelak.
Naas, ketika tengah berupaya keras menggali sumur di kedalaman yang jauh, Dewi Kilisuci atas restu ayahnya Raja Kediri kemudian memerintahkan para prajurit Kediri mengubur mereka berdua hidup-hidup. Karena merasa dikhianati, Lembu Suro akhirnya mengeluarkan sumpahnya.
Lembu Suro bersumpah akan kembali mendatangi Kediri dan sekitarnya dalam wujud bencana setiap 20 tahun sekali. Meski hanya legenda, namun sumpah Lembu Suro ini terngiang jelas di dalam hati masyarakat Kediri, terlebih ketika dipelajari, Gunung Kelud memang meletus dalam siklus 20 tahun sekali.
Nah, paska letusan Gunung Kelud 13 Februari 2014 lalu, kemunculan patung lembu suro yang ramai dibicarakan beberapa hari terakhir, kian memicu spekulasi akan kebenaran legenda Lembu Suro tersebut.

No comments:

Post a Comment